Selamat datang di website HORIZON GROUP | Berada di bawah naungan CV. Angkasa Bintang Persada. Bergerak di bidang Jasa Arsitek dan Kontraktor Bangunan.

Solusi Bangun Rumah DIatas Lahan Bekas Sawah

Anda cukup membangun rumah di atas lahan bekas sawah. Selama Anda tahu bagaimana melakukannya dengan benar. Strategi membangun bangunan di atas tanah gembur ini berbeda dengan yang lain. Maka Anda juga harus mempelajari tips dan tata cara membangun rumah di sawah tua. Lahan basah  menjadi pilihan karena keterbatasan lahan pemukiman, terutama di perkotaan. Tempat paling cocok untuk membangun rumah adalah tanah dengan karakteristik keras dan kering, sehingga pondasi yang baru dibangun bisa kokoh dan sulit dipindahkan. Namun terkadang Anda mendapatkan posisi yang kurang menguntungkan sebagai tempat tinggal. Seperti tanah yang gembur dan basah. Seperti sawah atau rawa kuno.

Lapisan tanah bekas sawah yang gembur ini dapat membuat pondasi rumah tidak kuat menahan gaya, sehingga mudah bergeser atau tenggelam ke dalam lubang. Jika memang hal ini terjadi, maka akan menimbulkan beberapa dampak buruk, salah satunya adalah dinding rawan retak. Bahkan lantaimu tenggelam. Dan parahnya lagi, bangunan itu bisa miring atau roboh kapan saja.

Selain kerugian, kejadian ini juga dapat menimbulkan bahaya besar bagi keselamatan penumpang kendaraan. Namun, Anda tidak perlu khawatir lagi, karena pada artikel kali ini kami akan membagikan tips atau tata cara membangun rumah di lahan kosong untuk menghindari kemungkinan terjadinya hal-hal buruk.

Pastikan Bisa Bangun Diatas Lahan Tersebut

Karena setiap lahan punya tujuan masing-masing, maka anda harus pastikan bahwa lahan sawah ini bisa dibangun. Caranya dengan mencari info dan atau langsung meminta ijin pemerintah setempat. Dari sana akan ketahuan, bisa tidaknya ada anda mengubah sawah jadi lahan bangun rumah. Lihat mengurus ijin mengubah lahan basah menjadi lahan kering disini.

Baca Juga : resiko bangun rumah di atas lahan bekas rumah

Ukur Kedalaman Lahan

Untuk membangun rumah di atas lahan sawah, metode yang dapat diterapkan adalah mengukur kedalaman lapisan tanah gembur. Jika tidak dalam, tanah bisa dikeruk atau diambil. Setelah selesai, lantai dapat dilapisi kembali dengan jenis lantai lain yang sifatnya lebih kaku dan keras. 

Ratakan Tanah

Untuk melakukan ini anda bisa kerjakan secara tradisional memakai alat cangkul. Atau bisa dengan cara modern. Istilah urug juga sering dipakai. Jadi cara mengurug tanah persawahan lebih baik dengan pasir atau tanah padat. Memang terlihat lebih mahal, tapi hasilnya juah lebih baik dari pada tanah cadas atau tanah kapur. Meratakan tanah dengan alat berat akan cepat dan hasilnya lebih baik. Meski harga lebih mahal.Namun begitu untuk investasi jangka panjang sebaiknya gunakan alat berat. Disamping meratakan tanah, mesin juga digunakan untuk memadatkan sehingga permukaan tanah akan kokoh dan tidak mudah bergeser atau terjadi tanah longsor.

Matangkan Tanah

Apa ini ? apa perlu digoreng tanahnya ? Tidak juga, mematangkan tanah disini berarti membuat tanah sedemikian rupa sehingga dia siap bangun. Bila sudah selesai meratakan dan memadatkan tanah, rumah tak dapat dibangun begitu saja.Akan tetapi masih harus menunggu beberapa bulan supaya tanahnya benar-benar keras. Karena umumnya walaupun sudah diratakan dan juga dipadatkan dengan menggunakan mesin, akan tetapi tanahnya masih saja bisa bergerak atau pun melesak ke dalam.

Salah satu contoh tanah matang adalah adanya tanaman yang tumbuh dengan baik, kalau hujan tanahnya tidak tergerus air. Dan jika itu musim kering tanah tidak retak atau berongga. Anda juga bisa ujicoba dengan menusuk pakai benda tajam dan panjang. Semisal linggis, masukkan ke tanah pakai tangan. Apa mudah masuk, jika mudah, dan masih berair kemungkinan tanah belum padat.

Pasang Pondasi

Waktu yang nantinya dibutuhkan untuk mengeraskan atau pun memadatkan tanah bekas sawah ini tak hanya dalam hitungan hari atau pun minggu saja, akan tetapi sampai berbulan-bulan lamanya. Dan meskipun sudah dilakukan pemadatan, bukan berarti tanahnya bisa dibuat bangunan rumah begitu saja. Supaya tetap kuat, ada baiknya pondasi yang dipergunakan adalah dengan menggunakan pondasi tiang pancang. Bila pondasinya dengan menggunakan batu kali, umumnya tak cukup kuat untuk menahan beban. Apalagi bila rumahnya tersebut menggunakan system 2 lantai atau pun lebih.

Dan yang perlu diperhitungkan di sini, pada saat Anda memasang tiang pancang tersebut adalah bisa menimbulkan getaran dan suara bising. Sebaiknya sebelum proses pemasangan tiang pancang tersebut, perlu adanya komunikasi dengan masyarakat setempat. Selain dengan menggunakan tiang pancang, cara lainnya adalah dengan system bored pile. System satu ini jauh lebih mudah untuk diterapkan walaupun rumah yang dibangun ada di daerah pemukiman padat.

Apabila Anda menggunakan tiang pancang, tiang tersebut nantinya akan langsung ditanam dalam tanah dengan menggunakan mesin, akan tetapi apabila Anda menggunakan bored pile, maka tanahnya tersebut diberi lubang-lubang dengan cara dibor, untuk ukuran kedalamannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Setelah dilakukan pengeboran, baru pondasi besi tulang yang terlebih dulu ditata di masukkan ke dalamn . Selanjutnya, besi tulang diberi campuran batu, beton, semen, dan juga pasir. Nah, setelah pondasi rumah ini jadi, barulah Anda bisa bangun rumah sesuai keingina

Scroll to Top