Cara mencegah kayu bangunan dimakan rayap bisa dilakukan agar tidak menimbulkan kerusakan yang merugikan terutama pada bagian-bagian vital rumah. Seperti rangka atap atau bagian-bagian pintu dan jendela yang mungkin saja semuanya masih menggunakan bahan dari kayu.
Untuk cara yang lebih efektif melawan rayap pemakan kayu bangunan, Anda bisa mulai dari dasar atau memilih kayu sebagai bahan bangunan. Memang beberapa kayu sangat tahan terhadap rayap, atau lebih tepatnya rayap tidak tertarik dengan kayu ini.
Beberapa jenis kayu ini sangat mudah ditemukan di Indonesia. Ada yang terbuat dari kayu jati, sengon dan kayu ulin. Anda bisa melihat peninggalan zaman Belanda, baik itu furnitur atau aksesoris bangunan yang berbeda, baik itu pintu maupun jendela. Sayangnya, jenis kayu ini terlalu mahal dan tidak cocok untuk banyak orang saat ini.
Oleh karena itu, menggunakan kayu bangunan yang kurang berkualitas adalah solusinya. Namun, selalu ada konsekuensi di balik harga yang murah, yaitu risiko dimakan rayap lebih besar. Namun, Anda bisa mencoba mempraktikkan salah satu cara mencegah rayap memakan kayu, cara yang sebenarnya sudah dikenal sejak zaman dahulu, yaitu dengan menggunakan solar.
Selain cara lama, Anda juga bisa menerapkan cara mengatasi rayap kayu dengan rayap yang terdapat pada produk cat yang banyak tersedia di pasaran. Namun, selain beberapa cara mencegah rayap memakan kayu, ada cara lain untuk melindungi kayu dari serangan rayap.
1. Dilapisi dengan Solar
Orang zaman dahulu memiliki cara yang cukup ampuh untuk mencegah rayap memakan kayu, yaitu dengan menggunakan solar. Solar adalah salah satu bahan yang benar-benar dapat memperpanjang umur kayu. Inilah mengapa penggunaan solar diterapkan pada perabot rumah tangga berbahan kayu.
Biasanya, sebelum sepotong kayu dijadikan karya seni atau digunakan sebagai bahan bangunan, kayu tersebut dilapisi dengan solar kemudian didiamkan selama beberapa hari. Setelah dirasa sudah meresap dan menutupi seluruh bagian kayu, kayu yang sudah dilapisi solar siap digunakan. Cara ini juga diyakini tidak hanya membuat kayu tahan terhadap serangan rayap tetapi juga terhadap serangga atau hama lain seperti totor.
Baca Juga : mengatasi pipa pvc yang bocor
2. Metode Pengasapan
Ada cara kuno yang dianggap sangat tradisional, dan juga merupakan salah satu cara kuno dalam mengawetkan kayu bangunan ataupun furnitur agar tidak mudah rusak, baik karena pengaruh cuaca maupun oleh hewan seperti rayap, kumbang. Metode ini menggunakan pengasapan hasil pembakaran.
Metode ini dimulai dengan kayu baru atau utuh. Kayu yang masih \”mentah\” tersebut kemudian diletakkan di atas api yang mengeluarkan banyak asap. Kayu tersebut kemudian terkena asap selama beberapa hari. Cara ini bertujuan agar kadar air pada kayu menjadi lebih tipis dan kayu menjadi benar-benar kering sehingga meningkatkan keawetan struktur kayu.
3. Menggunakan Pelapis Pada Kayu
Cara mencegah kayu dimakan rayap selanjutnya bisa dengan menggunakan pelapis kayu, terutama bagi berbagai jenis produk kayu mebel, kusen, dan lain sebagainya sejenisnya. Jenis pelapis ini ada banyak sekali jenisnya, mulai dari pelapis anti hama, cat biasa, pelitur, hingga vernis yang bisa digunakan sebagai repellent rayap.
Untuk mengaplikasikan produk pelapis ini biasanya dilakukana ketika sebelum dan sesudah membuat mebel, yakni dengan cara menyemprotkan cairan anti rayap sebelum dibuat menjadi kerajinan, lalu di lapisi cat tambahan setelah kerajinan selesai dibuat.
Saat ini beberapa produk cat juga sudah memiliki kandungan anti rayap. Cara mencegah kayu dimakan rayap ini bisanya disebut dengan metode pra dan pasca konstruksi, yang tidak lain metode ini untuk mencegah datangnya rayap sebelum dibuat dan melindungi permukaan setelah selesai dibuat.
4. Rendam Kayu di Lumpur
Salah satu jenis kayu yang sering menggunakan cara ini adalah kayu jati. Anda mungkin cukup terkejut, karena jati terkenal dengan keawetannya dan kayunya juga tahan terhadap serangan rayap. Ya, jati memang sangat kuat dan kokoh.
Namun ternyata jati memiliki masalah yang sama yaitu penyakit kayu jati yang membuat permukaan menjadi kurang indah dan mengurangi daya tahannya. Untuk menghindarinya, Anda bisa merendam jati dalam lumpur selama kurang lebih enam bulan, sebelum mengubahnya menjadi berbagai kerajinan tangan.
5. Merendam Kayu di Sungai
Cara terakhir bisa dengan merendam kayu balok maupun kayu gelondongan di sungai, yang merupakan cara tradisional dalam mengawetkan dan meningkatkan kualitas kayu. Sebenarnya tujuan dari perendaman kayu di sungai ini agar kayu menyerap air, lalu memicu keluarnya zat ekstraktif yang akan larut bersama air, seperti nitrogen, glukosida, tanan, serta zat warna kayu.
Metode ini juga umum dikenal dengan nama fermentasi berantai. Dimana proses fermentasi berantai ini akan menghasilkan asam organik, gas, serta alkohol dan juga menurunkan kadar air di dalam kayu. Selain itu, kandungan pati kayu yang memang merupakan sumber makanan perusak seperti rayap juga akan menurun, karena zat tersebut larut ke dalam air. Itulah mengapa cara mencegah kayu dimakan rayap ini cukup efektif, sebab minat serangga perusak seperti rayap untuk memakan kayu menjadi berkurang.